28 September 2009 1 komentar

Ucapan Syukur, Pujian & Penyembahan

Saat kita masuk ke dalam Bait Allah, kita akan menaikkan lagu pujian kepada Tuhan. Dari lagu-lagu yang kita naikkan terdapat 3 jenis lagu yaitu Lagu yang berisikan Ucapan Syukur atau Nyanyian Syukur, Lagu yang berisikan Puji-Pujian dan Lagu yang berisikan penyembahan kepada Tuhan. Sekilas ketiga jenis lagu tersebut tampak sama khususnya lagu Puji-Pujian dengan Nyanyian Syukur, namun ketiga lagu tersebut terdapat perbedaan dan fungsinya masing-masing.
1. Ucapan Syukur / Nyanyian Syukur
Nyanyian Syukur adalah suatu nyanyian yang berisikan pengucapan syukur dari kita kepada Tuhan, kita bersyukur karena kebaikan Tuhan, kita bersyukur karena pertolongan Tuhan, kita bersyukur karena segala berkat yang Tuhan berikan, kita bersyukur karena saat ada di dalam lembah persoalan disanapun Tuhan ada, dan sebagainya.
Mazmur 100:4 “Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
Daud berseru masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur, Nyanyian Syukur adalah tiket masuk ke dalam Bait Allah melalui Pintu Gerbang-Nya. Bukankah kita sudah ada di dalam Bait Allah mengapa dikatakan lagi bahwa dengan Nyanyian Syukur kita masuk ke dalam Bait Allah, apakah itu maksudnya ?
Kejadian 28:12 “ Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. 28:13 Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. 28:14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. 28:15 Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." 28:16 Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya." 28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga." 28:18 Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya.
Di dalam pelarian Yakub ke Haran, Yakub tiba di suatu tempat yang disebut sebagai Gerbang Bait Allah, di sana ia mengalami suatu pengalaman yang begitu indah yaitu bertemu dengan Tuhan (ayat 16-17)
Di dalam Bait Allah, jikalau kita tidak mengalami Pintu Gerbang Bait Allah terbuka maka kita tidak akan mendapatkan pengalaman yang indah bertemu dengan hadirat Allah, merasakan jamahan kasih Tuhan. Sering kita dapat berjumpa dengan orang-orang yang berkata sungguh indah dapat berada di dalam Rumah Tuhan, tetapi ada juga orang-orang yang berkata bahwa di dalam Rumah Tuhan tidak ada sesuatu yang istimewa. Mengapa ada reaksi yang berbeda dari orang-orang yang ada di dalam Bait Allah yang sama dan pada waktu yang sama? Mungkin karena yang satu mengalami Pintu Gerbang Bait Allah terbuka dan yang satu lagi tidak mengalami Pintu Gerbang Allah terbuka, sebab pengalaman bertemu dengan Allah adalah pertemuan di dalam Roh manusia bukanlah pertemuan secara fisik sehingga jikalau kita mau bertemu dengan Allah maka kita perlu tiket masuk ke dalam Bait Allah melalui Pintu GerbangNya yaitu dengan Nyanyian Syukur.

2. Nyanyian Pujian
Mazmur 100:4 “ Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! “
Di dalam Mazmur 100 ayat ke 4, selain berkata tentang Nyanyian Syukur untuk memasuki Pintu Gerbang Bait Allah, Daud juga menyinggung Nyanyian Pujian untuk melangkah masuk ke dalam Pelataran Bait Allah.
Nyanyian Pujian bertujuan untuk memuji dan menyatakan atau memberitakan tentang kebesaran, keagungan, kedahsyatan, keajaiban, dsb dari Tuhan yang kita sembah.
Mazmur 145:3 “ Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga. 145:4 Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. 145:5 Semarak kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib akan kunyanyikan. “
Yohanes 12 :32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."
Saat Tuhan ditinggikan melalui puji-pujian kita maka Tuhan akan menarik semua orang datang kepadaNya. Kita yang telah masuk melalui Pintu Gerbang Bait Allah, inilah tahap selanjutnya yaitu mendekat kepada Allah melalui Nyanyian Pujian yang meninggikan Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan menuntun kita lebih dekat lagi kepada Tuhan untuk meraskan kehadiranNya.

3. Nyanyian Penyembahan
Mazmur 99:9 Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah TUHAN, Allah kita!
Penyembahan itu berkaitan dengan Kekudusan Allah, Penyembahan ini membawa kita sampai kepada Ruangan Maha Kudus di dalam Tabernakel. Dan kekudusan itu berkaitan dengan Hadirat Allah
Roma 8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Pernahkah Saudara merasakan, saat saudara menyembah Tuhan di dalam Roh, air mata saudara dapat mengalir tanpa saudara sadari, atau pernahkah saat menyembah, saudara merasa begitu tenang dan damai didalam hati saudara ? Itu adalah pekerjaan Tuhan lewat penyembahan. Jadi didalam Penyembahan, Tuhan dapat bekerja didalam diri kita. Mari kita jadikan penyembahan itu sebagai pengalaman bertemu dengan Tuhan.


Semoga Tuhan memberkati
27 September 2009 0 komentar

Laksana Rajawali

hari berganti hari....
dan tidak ada seorang pun di dunia ini
yang dapat memastikan keadaan dan kehidupannya di masa yang akan datang!


dunia yang sudah semakin tua usianya
semakin cepat pula proses penuaan
perubahan terjadi semakin cepat saudara q
roda kehidupan berputar semakin lebih cepat

seorang yang sedang berada di puncak sukses
tiba-tiba saja dapat mengalami kebangkrutan dalam sekejap

keadaan yang serba nyaman
dapat berubah seketika menjadi keadaan yang sangat memprihatinkan, menyulitkan dan sangat menyedihkan

badai dan goncangan-goncangan semakin hari
semakin merajalela dan sangat menakutkan sekali
akhirnya membuat begitu banyak orang mengalami putus asa
kecewa, menderita, dan kehilangan pengharapannya

saudara q, ingatlah janji Tuhan Yesus dalam firmanNYa
Yesus penuh harapan, bukanlah sekedar impian
atau sikap optimis atau suatu keyakinan belaka
itu suatu kepastian saudara q

harapan mu dan masa depan mu, sungguh ada
datanglah pada Yesus, berjalanlah bersamaNya
dan Hiduplah di dalam Dia
maka kemuliaanNya dinyatakan kepada qt
dan qt dapat terbang tinggi laksana rajawali
0 komentar

Hidup untuk apa?

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”

( Filipi 1:21)
Pernahkah memikirkan untuk apakah Saudara hidup di dunia ini? Banyak orang yang di luar sana memandang hidup secara sederhana. Bahkan cenderung dianggap sepele. Hidup ini kerap dipahami sebagai panggung sandiwara. Karena itu, mereka tidak serius dalam menjalani hidup. Benarkah begitu? Tentang hidup ini, suatu kali, seorang hamba Tuhan melontarkan pertanyaan demikian.
Untuk apa sekolah baik-baik? Supaya dapat pekerjaan yang baik.
Untuk apa pekerjaan yang baik? Supaya dapat uang yang banyak.
Untuk apa uang yang banyak? Biaya sekolah anak, supaya dapat pendidikan yang baik.
Untuk apa anak dapat pendidikan yang baik? Supaya ia dapat pekerjaan yang baik.
Untuk apa ia dapat pekerjaan yang baik? Supaya dapat uang yang banyak.
Untuk apa uang yang banyak? Biaya sekolah anaknya, supaya dapat pendidikan yang baik.
Perhatikan. Jika tidak hati-hati, kita bisa terjebak pada lingkaran setan yang tidak berujung pangkal ini. Paulus adalah hamba Tuhan yang tahu fokus hidupnya. la berkata, "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Flp 1:21)."
Rasul Paulus telah menetapkan fokus hidupnya hanyalah Kristus. Artinya, ia tidak berpaling pada sesuatu yang lain. Apa pun yang akan terjadi, Kristuslah pusat hidupnya. Setiap hari ia memandang Kristus dan bekerja untuk memberi buah (Flp 1:22) . Luar biasa! Apapun yang dilakukan Paulus dalam pelayanannya semata-mata hanya untuk memberi buah bagi Kristus dan buah yang membuat orang di sekitarnya makin mengenal Kristus.
Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara sudah merumuskan tujuan hidup Saudara? Apa yang akan Saudara hasilkan dalam setahun, 5 tahun, atau 10 tahun ke depan? Apa yang ingin Saudara persembahkan bagi Tuhan? Atau Saudara hanya sekadar hidup mengalir bak sungai yang sedang banjir? Ingatlah! Tuhan menetapkan Saudara untuk suatu tujuan mulia. Karena itu, pastikan fokus hidup Saudara. Hiduplah dan jadikan hidup Saudara untuk memuliakan Dia, amen ?

Semoga Tuhan memberkati…
 
;