01 September 2013 0 komentar

Kisah Gadis Kecil Buta yang mampu membuka pintu hati

Moore adalah seorang dokter yang terkenal dan dihormati. Melalui tangannya, sudah tak terhitung nyawa yang diselamatkan. Dia tinggal di sebuah kota tua di Perancis. 
Namun, menjadi seorang dokter bukanlah dilakukannya tanpa perjuangan. Berkat seorang gadis kecil, dia mampu menjadi dokter.  Dua puluh tahun yang lalu dia adalah seorang narapidana, kekasihnya mengkhianatinya dan lari ke pelukan lelaki lain. Karena emosi, dia melukai lelaki tersebut sehingga dia yang seorang mahasiswa di universitas terkenal menjadi seorang narapidana selama tiga tahun. Setelah keluar dari penjara, ternyata kekasihnya telah menikah dengan orang lain. Karena statusnya sebagai bekas narapidana menyebabkannya susah mendapatkan pekerjaan. Dia marah pada dunia. Dalam keadaan sakit hati tersebut, dia memutuskan untuk menjadi perampok. 
Ada satu rumah yang telah diincarnya, yang terletak di bagian selatan kota. Para orang dewasa di rumah tersebut semuanya pergi bekerja sampai malam, dan di dalam rumah itu hanya ada seorang anak kecil buta yang tinggal sendirian. Dia sudah mengamati rumah itu dan dia tahu usahanya akan berjalan lancar. Dia pergi ke rumah tersebut dan mencongkel pintu utamanya dengan sebuah pisau belati.
Masuk ke dalam rumah, sebuah suara lembut bertanya, “Siapa itu?” Moore pun sembarangan menjawab, “Saya adalah teman papamu, dia memberikan kunci rumah kepadaku.” Anak kecil ini sangat gembira dan berkata, “Selamat datang, namaku Kay. Tetapi papaku nanti malam baru pulang ke rumah. Paman, apakah engkau mau bermain sebentar denganku?” 
Perampok itu memandang mata yang besar namun tidak melihat apapun, dengan wajah penuh harapan, di bawah tatapan memohon yang tulus. Moore pun berpikir. ‘Ya, tidak ada salahnya bermain dengan anak ini.’, maka diapun menyetujuinya. Yang membuatnya sangat terheran-heran adalah anak yang baru berumur 8 tahun itu dapat bermain piano dengan lancar meskipun dia buta. Lagu-lagu yang dimainkannya sangat indah dan gembira. Setelah selesai bermain piano, anak ini melukis sebuah lukisan yang dapat dirasakan di dalam dunianya sendiri dan dia lukiskan dengan tepat seperti matahari, bunga, ayah, ibu, teman-teman. Meski matanya buta, namun dunianya tidak dibutakan oleh keadaannya itu. 
Meskipun lukisannya kelihatan sangat canggung, yang bulat dan persegi tidak dapat dibedakan, tetapi ia melukis dengan sangat serius dan tulus. “Paman, apakah matahari seperti ini?” Moore merasa sangat terharu karena tekad anak ini untuk tahu tentang dunia yang tidak pernah dilihatnya. 
Dia lalu melukis di telapak tangannya beberapa bulatan. “Matahari bentuknya bulat dan terang, dan warnanya keemasan.” “Paman, apa warna keemasan itu?” tanyanya lagi sambil mendongakkan wajahnya yang mungil. Moore terdiam sejenak lalu membawanya ke tempat terik matahari. “Emas adalah sebuah warna yang sangat vitalitas, bisa membuat orang merasa hangat, sama seprti kita memakan roti yang bisa memberi kita kekuatan.” Anak buta ini dengan gembira meraba ke empat penjuru. “Paman saya sudah merasakan, sangat hangat, pasti sama dengan warna senyuman Paman.” Dan tanpa terasa, Moore dengan sabar menjelaskan kepadanya berbagai bentuk warna dan bentuk barang. Dia menggambarkannya dengan hidup sehingga anak itu bisa mengerti. Anak ini mendengar ceritanya dengan serius. Akhirnya Moore teringat tujuan kedatangannya, tetapi Moore tidak mungkin lagi merampok. Tapi dia menyadari sesuatu. Karena kecaman dan ejekan dari masyarakat, dia hendak melakukan kejahatan lagi. Namun, berdiri di hadapan Kay membuatnya sangat malu. 

Dia pun menulis sebuah catatan untuk orangtua Kay. “Tuan dan Nyonya yang terhormat, maafkan saya mencongkel pintu rumah kalian. Kalian adalah orangtua yang hebat, dapat mendidik anak yang demikian baik. Walaupun matanya buta, tetapi hatinya sangat terang. Dia mengajarkan kepada saya banyak hal dan membuka pintu hati saya.” 

 Tiga tahun setelah peristiwa itu, Moore menyelesaikan kuliahnya di universitas kedokteran dan memulai karirnya sebagai seorang dokter. Enam tahun kemudian, dia dan rekan-rekannya mengoperasi mata Kay sehingga Kay bisa melihat keindahan dunia ini. Kay menjadi seorang pianis yang terkenal, yang mengadakan konser ke seluruh dunia. Ketika Moore mengalami kekecewaan terhadap dunia dan kehidupannya, semangat dan kehangatan Kay kecil yang dulunya buta ini akan memberikan kehangatan dan kepercayaan diri kepadanya. Kay kecil tidak pernah putus asa dan menyia-nyiakan kehidupannya. Itulah yang Moore pelajari dari diri seorang gadis cilik yang buta. Dunia dan segala yang di dalamnya bisa jadi membuat kita kecewa sehingga kita melakukan satu kesalahan demi kesalahan lainnya untuk melampiaskan kekecewaan kita. Namun, di dalam dunia yang menurut kita sangat buruk ini, selalu ada keindahan di dalamnya. Carilah keindahan itu dan jalanilah kehidupan yang terbaik yang bisa kita punya.
01 Mei 2013 0 komentar

MENANTI JAWABAN


Gagal lagi?” tanyaku ketika Ana melemparkan sebuah majalah ternama ke atas meja. “Huuuufftt..” Ana menghela nafas pendek sembari tertawa kecil. “Biasalah!” ujarnya ngga bersemangat.

Melihat ekspresinya seperti itu, aku langsung mengambil posisi duduk di sebelah Ana, dan mengelus pundak Ana dengan lembut. “Sabar ya, semua indah pada waktu nya!” ucapku lembut.

Kapan kak?” nada suara Ana terdengar putus asa. “Ini udah karya aku yang kedua puluh dalam tahun ini yang ditolak redaksi kak. Semua redaksi udah aku coba, tapi mana hasilnya? Apa karya aku seburuk itu sampe ditolak sana-sini?” cerocos Ana sedih. Buliran air mata satu persatu jatuh membasahi kedua pipinya. Aku menggenggam tangan adik bungsuku erat, dan menghapus air mata itu. “Sayang jawaban Tuhan atas doa kita itu ada tiga. ‘iya’, ‘tunggu’, dan ‘tidak’. Ketika jawaban Tuhan itu ‘iya’ kita wajib bersyukur dan bersukacita. Kalo jawaban Tuhan itu ‘tunggu’ kita wajib bersabar, dan tetap bertekun dalam doa dan pengharapan. Sedangkan, ketika jawaban Tuhan atas doa kita adalah ‘tidak’ kita harus tetap yakin, kalo Tuhan punya rencana yang lebih indah dari apa yang kita doakan.” Jelasku lembut. “Dan menurut kakak, jawaban Tuhan atas doa kamu itu adalah ‘tunggu’. Karena itu kamu harus tetap bersabar, dan tetap bertekun dalam doa dan pengharapan!”

Tapi kapan kak Tuhan jawab doa Ana? Ana sudah capek berharap selama ini!” nada suara Ana masih terdengar sangat putus asa.

“Jangan pernah jemu akan pengharapan dalam Yesus. Jangan tanyakan kapan Tuhan jawab doa kita. Tapi selidiki hati kita, apakah kita udah siap menerima jawaban atas doa kita. Karena dalam penantian bukan soal ‘kapan’ tapi yang utama adalah gimana hati kita!” jelasku sembari memeluk Ana erat.

“Jadi maksud kakak, jiwa aku belum siap untuk menerima kesuksesan itu?” Tanya Ana sembari menghapus air matanya.

Aku mengangkat kedua pundakku “May be! Mungkin kalo kamu dapat kesuksesan itu dengan cara yang mudah, kamu akan menjadi cepat puas dan tinggi hati. Dan Tuhan ngga pengen melihat kamu kayak gitu. Tuhan pengen memproses dan menguji iman kamu terlebih dahulu, hingga akhirnya kamu bisa jadi dewasa dalam iman dan siap buat menerima kesuksesan itu. Selain itu, coba kamu perbaiki lagi kekurangan-kekurangan dari karya kamu. Selidiki lagi apa selama ini melalui karya-karya mu kamu udah mempermuliakan nama Tuhan?”

Ana tertegun mendengar semua nasihat kaka pertamanya itu. Benar apa yang dikatakan kak Lisa, selama ini Ana belum siap menerima kesuksesan itu. Ana masih sering cepat puas dan tinggi hati. Selama ini karya-karya Ana juga belum sepenuhnya mempermuliakan nama Tuhan. Yaaa….. rasanya Ana sedang melihat Tuhan yang berbicara melalui kak Lisa.

“Kok melamun, An?” ujar ku membuyarkan lamunan Ana.

“Makasih kak untuk nasihatnya!” kata Ana sembari tersenyum manis.

Aku ikut tersenyum bersamanya “Gitu dong, kamu harus tetap percaya kalo Bapa punya rancangan yang lebih indah dari yang pernah kita pikirkan dan Dia sanggup melakukan lebih dari apa yang kita doakan!” Ana mengangguk sembari tersenyum “Kamu masih ingatkan apa yang selalu kakak bilang ke kamu?”
Ana mengangguk pasti “Seribu kali gagal, sejuta atau bahkan semilyar kali aku harus selalu bangkit, dan berusaha! AKU PASTI BISA !! !!” ucap Ana dengan suara lantangnya. ####
10 Februari 2013 0 komentar

BERSYUKUR ITU PALING PENTING

Tahuka­h anda harga Oksigen diRS ? Rp 25rb/­ltr.. Tahukah anda harga Nitrogen diRS ? Rp 10rb/­ltr.. Dan tahukah Anda bahwa dalam sehari manusia mnghirup; 2880 liter Oksigen, & 11.376 liter Nitrogen ? Jika hrs dihargai dgn Rupiah, Oksigen & Nitrogen yg kita hirup, akan mncapai Rp.185jt /hari /manusia. Kalo dikalikan dlm sebulan Rp. 185jt x 30hr = Rp. 5,5M /­orang.. Org yg paling KAYA sekalipun tidak akan sanggup melunasi biaya nafas untuk hidupnya, apabila TUHAN mnggunakan Rumus Dagang seperti yang manusia lakukan.. Masihkah kita ENGGAN BERSYUKUR buat pagi ini? Baru nafas saja, kita sudah semestinya membayar Rp.5,5M per bulan, dan itu Tuhan beri GRATIS buat kita. Sesungguhnya, Segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia & kepada Dia. Kenapa kita tidur n melakukan hal2 lain kalau Tuhan memanggil kita utk datang k rumahNya? Tapi sanggup tahan mengantuk saat menonton film ditengah malam? Kenapa kita senang sekali mengabaikan pesan dari Tuhan? Tapi kita sanggup memforward pesan yang aneh-aneh? Apakah Anda akan memforward pesan ini? Apakah Anda akan mengabaikan pesan ini karena takut ditertawakan orang lain? Tuhan Berkata: "Jika kamu menyangkal Aku di depan teman-temanmu. Aku akan menyangkal kamu pada saat hari penghakiman" So, Bersyukurlah Karena Tuhan Masih Memberi Kita Kesehatan dn Nafas pd hari ini.. :-)
26 Januari 2013 0 komentar

RAHASIA KEHIDUPAN

Daud, sosok kehidupan yg suka berbuat baik, gak hanya terhadap sahabatnya, bahkan terhadap musuh-musuhnya sekalipun ia juga berbuat baik, luar biasa! Saat kita memberi, kita akan menerima. Saat kita menolong orang lain, pada saat yg sama kita sedang menolong diri sendiri. Apa yg kita lakukan utk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan untuk diri kita sendiri. Inilah rahasia kehidupan yg tersembunyi bagi banyak orang. Mengapa tersembunyi ? Bukan karena mereka tidak melihat kebenaran ini, tapi mereka tidak mempercayainya. Karena itu byk orang lbh berbahagia menerima dari pada memberi. Lebih suka ditolong dari pada menolong. Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri. Ada ilustrasi menarik berkenaan dgn hal tersebut di atas. Seorang buta sedang berjalan dgn tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yg kebetulan melihat. Supaya tidak penasaran, pria itu bertanya, “Mengapa Anda berjalan membawa lampu?” Orang buta itu menjawab, “Sebagai penerangan. “ Dengan heran pria itu bertanya lagi, “Tetapi bukankah Anda buta dan tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?” Orang buta itu tersenyum sambil menjawab : “ Meski saya tidak bisa melihat, orang lain melihatnya. Selain membuat jalan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain utk tidak menabrak saya.“ Di saat kita melakukan sesuatu utk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu utk diri kita sendiri. Dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Paulus mengingatkan kepada mereka semua utk tidak jemu-jemu berbuat baik ( Gal 6:9 ). Paulus tahu bahwa ini sebuah rahasia kehidupan utk hidup yg diberkati, berkelimpahan dan hidup yg bahagia. Meski demikian, rahasia kehidupan ini tersembunyi bagi orang-orang egois, kikir, pelit dan melakukan segala sesuatu berdasarkan apa yg untung bagi diri sendiri. Bagaimana dgn kita ? Apakah kita bisa bersikap seperti orang buta yg membawa lampu utk menerangi jalan bagi orang lain. Apa yg kita lakukan utk orang lain, suatu saat pasti akan kembali kepada diri kita. Tuhan Yesus mengajarkan kita : "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” ( Mat 7:12 ) HAPPY SUNDAY!IMMANUEL
23 Januari 2013 0 komentar

Chord kunci gitar Noah Mati Tanpamu


Intro: D A Bm G
          D Dm 2X

D             Dm       D     Bm   G   E     A
Begitu banyak hal yang ku alami, yang ku temui
D            Dm     D       G          A
Saat bersamamu ku rasa senang, ku rasa sedih

Bm         A           G  D  G
Air mata ini menyadarkanku
Bm         A             G   D
Kau takkan pernah jadi milikku

Int: Dm D G A D Dm

Bm         A           G  Em
Air mata ini menyadarkanku
Bm         A               G   Gm
Kau takkan pernah jadi milikku

D                       A       D 
Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Bm                  G         
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
D                     A
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Bm                   G            Em   G  A  D
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu oohh

Melody: D G A D
         G Am

Bm         A            G  D
Air mata ini menyadarkanku oooh
Bm          A                G    D
Kau takkan pernah menjadi milikku oooh


D                       A       D 
Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Bm                  G            A   
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
D                     A
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Bm                   G            Em   G  A  D
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu oohh

Out: D A Bm G D
        A Bm G D 2X

 
;